Monday, January 29, 2018

Pura Pasar Agung

Keberadaan pura Pasar Agung di punggung Gunung Agung yang merupakan gunung tertinggi di Bali. Tergolong gunung berapi yang masih aktif. Masyarakat Hindu di pulau Dewata ini yakin bahwa stana Tuhan adalah tempat yang paling tinggi, itu sebabnya puncak-puncak tertinggi seperti Gunung Agung ini disucikan dan disakralkan. Setiap upacara yadnya dengan tingkatan paling utama, maka warga akan memohon air suci ke puncak Gunung Agung. Tempat berdirinya Pura Pasar Agung ini masih merupakan wilayah desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kab. Karangasem. Menghadap ke arah Timur, sehingga posisi matahari terbit akan tampak sempurna dari sini. Gunung Agung sebagai puncak tertinggi di Bali, tentu akan menjadi daya tarik para wisatawan yang menyukai wisata trekking dan mendaki ke puncak tersebut, selain pura Besakih, maka Pura Pasar Agung menjadi salah tempat start point untuk memulai pendakian. Puncak Gunung Agung menjadi objek wisata di Bali yang paling menakjubkan, dari ketinggian puncak 1 anda bisa mengarahkan pemandangan 360 derajat, menyaksikan keindahan pulau Bali dengan sempurna, apalagi saat sang surya mulai menampakkan diri dari ufuk timur, akan menjadi pengalaman tour di Bali dan wisata petualangan yang paling sensasional, dan untuk mulai mendaki dengan jalur paling cepat adalah dari Pura Pasar Agung. Nama lengkapnya Pura pasar Agung Giri Tolangkir, keberadaannya berkaitan erat dengan Pura Besakih. Sebagai hulunya pulau Bali, pura Besakih yang letaknya di Timur Laut ini sesuai dengan arah terbitnya matahari yang akan memberikan sinar keseluruh jagat raya dan kemudian dipasarkan dan disebarkan melalui Pura pasar Agung, sehingga diharapkan semua mendapat perlindungan, berkah dan keselamatan. Seperti diketahui setiap gunung ada puranya, dan untuk pura Gunung Agung sendiri adalah pura Pasar Agung, diyakini pula sebagai pura pasar untuk seluruh Dewa Kahyangan. Merupakan Pura Kahyangan Jagat memiliki 2 buah pelataran, selain pura pasar Agung juga terdapat pura Melanting yang merupakan tempat persembahyangan pertama. Terdapat beberapa pelinggih seperti sanggar Agung, meru, gedong, bale pelik, pewedaan dan bale gong. Terletak di punggug atau bisa dikatakan pertengahan Gunung Agung diketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Menjadikan kawasan ini berhawa dingin. Jika anda mau melakukan persembahyangan apalagi berencana untuk mekemit (menginap) maka jaket atau pakaian tebal lainnya wajib anda kenakanan, karena akan terasa dingin sekali. Bali sebagai tujuan wisata dunia, maka setiap harinya puluhan wisatawan asing maupun lokal datang ke pura Pasar Agung melengkapi agenda tour mereka, untuk memulai perjalanan mendaki ke Gunung Agung . Jika wisatawan ikut trekking kemudian sewa mobil di Bali dan kebetulan anda adalah supir yang mengantar, maka lengkapi perlengkapan dengan jaket, karena untuk bisa menyaksikan keindahan matahari terbit dari puncak gunung, maka wisatawan minimal jam 1 pagi dini hari sudah mulai pendakian menuju puncak 1 dan jam 2 pagi untuk puncak 2 dan supir harus menunggu sekitar 9-10 jam di pelataran parkir. Akses menuju pura Pasar Agung, jika perjalanan dari Denpasar, maka menuju Klungkung, lewat objek wisata Bukit Jambul, desa Rendang, Selat kemudian Pasar Agung. Butuh sekitar 2.5 jam berkendaraan. Jika ingin melakukan pendakian hindari hari-hari suci berikut, yaitu saat Pujawali atau upcara yadnya di pura ini yang dilaksanakan beberapa kali seperti; pada sasih purnama Kelima (1 tahun sekali) pelaksanannya selama 11 hari, purnama sasih Kedasa (1 tahun sekali) selama 11 hari, Buda Wage Ukir (6 bulan sekali) selama 3 hari dan pada tilem Kesanga (1 tahun sekali) dan hanya sehari saja. Akses menuju ke lokasi terjal dan berliku, diperlukan stamina mobil yang bagus untuk sampai ke lokasi. Keindahan dari pura Pasar Agung terbilang sangat spektakuler, tidak heran wisatawan menjadi lebih penasaran lagi agar bisa sampai ke puncak. Jika berkeinginan untuk mendaki perlu beberapa hal diperhatikan agar tidak melakukan pendakian saat upacara pujawali tersebut di atas dan juga hari-hari suci lainnya seperti setiap hari Tumpek, Buda Wage dan Anggar Kasih. Pemandu wisata atau guide yang mengantar anda menuju puncak adalah penduduk lokal, yang sudah tahu tentang etika, hari-hari yang diperbolehkan, tata cara, serta berbagai pantangan dalam melakukan pendakian seperti tidak boleh membawa daging sapi, daging babi, membawa perhiasan dari emas dan juga seseorang yang sedang cuntaka (keluarga meninggal sesuai aturan dresta dan saat datang bulan). Jadi kalau berencana mendaki ke Gunung Agung taatilah semua aturan yang ada sehingga dalam perjalanan trekking berjalan lancar.

No comments:

Post a Comment

Budaya Bali yang sesungguhnya & Peristiwa sakralnya

Kita harus mengalami budaya Bali yang sesungguhnya dan acara sakralnya sekali dalam hidup mereka. Hari yang sunyi itu dirayakan setahun seka...