Sunday, January 28, 2018

Tradisi mekotek

Tradisi mekotek memang hanya satu-satunya di desa Munggu, dulunya memakai tombak, seiring dengan lajunya peradaban dan untuk menghindari terjadinya peserta yang terluka maka tombak tersebut diganti dengan tongkat kayu kulitnya sudah dikupas dengan panjang sekita 2.5 meter. Diikuti oleh seluruh warga dari 15 banjar di desa ini mengikuti perayaan ini, baik itu dari kalangan anak-anak yang sudah berusia 12 tahun sampai orang tua umur 60 tahun. Para peserta diwajibkan untuk berpakaian adat madya, dan saat siang hari tiba berkumpul di pura dalem munggu. Melakukan persembahyangan bersama dan ucapan terima kasih atas hasil perkebunan dan usaha-usaha yang telah dijalankan, setelahnya peserta melakuka pawai menuju ke sumber air yang di kampung ini. Awalnya sekali, pada jaman kerajaan adalah acara sambutan rakyat yang mengelu-elukan dan memberikan semangat pasukan kerajaan Mengwi yang datang dari Jawa setelah membawa kemenangan melawan raja Blambangan, namun akhirnya berkembang menjadi sebuah tradisi. Warga yang telah dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 50 orang, dengan membawa tongkatnya masing-masing , tingkat yang mereka bawa diadu dan berbentuk sebuah kerucut, sehingga menimbulkan suara "tek". Mereka berjingkrak dan berputar diiringi dengan gamelan yang memacu semangat. Yang merasa punya keberanian, akan naik ke puncak piramid tongkat, tidak jarang yang gagal dan terjatuh, dan yang berhasil berdiri di atas, seperti sebuah komandan pasukan yang memberikan komando untuk terus melawan musuh, dengan menabrakkan kumpulan tongkat ini dengan kelompok peserta lainnya. Berjalan sangat unik, keceriaan dan persahabatan sosial yang kental, dalam perayaan perang ini tidak ada kata dendam, banyak warga yang menonton atraksi ini, bahkan bagi para pelancong dijadikan hiburan wisata yang unik. Apalagi kawasan Munggu memang terjangkau dari pusat-pusat pariwisata di bali seperti Canggu, Seminyak, Kuta dan Legian. Dapatkan pengalaman yang unik dan berbeda saat anda wisata di Bali.

No comments:

Post a Comment

Budaya Bali yang sesungguhnya & Peristiwa sakralnya

Kita harus mengalami budaya Bali yang sesungguhnya dan acara sakralnya sekali dalam hidup mereka. Hari yang sunyi itu dirayakan setahun seka...